Selasa, Desember 18, 2007

News : Puluhan Warga Suku Koroway Diduga Terjangkit Virus HIV/AIDS

JAYAPURA – Puluhan warga suku Koroway, suku primitif yang tinggal di wilayah perbatasan antara Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang diduga terjangkit virus HIV/AIDS. Padahal, populasi warga suku ini kurang lebih seratus jiwa.
Informasi tersebut disampaikan Pdt. Ruth Manurung, Pendeta GKI yang selama 8 tahun mengadakan penginjilan di wilayah suku terasing yang mendiami wilayah Terfones, Dules dan Milky. Suku Koroway adalah suku primitif yang bertempat tinggal di pohon dan menggantungkan hidupnya dari berburu dan meramu.
Diduga mereka yang jarang terjangkit virus mematikan ini setelah adanya kontak dengan para pencari gaharu yang menembus keterisolasian wilayah mereka.
“Mereka terjangkit virus ini melalui para pencari gaharu yang masuk ke wilayah ini,” ungkap Pendeta Manurung.
Menurut pendeta Manurung bahwa secara kasat mata sejumlah penduduk suku Koroway memperlihatkan ciri-ciri penderita HIV/AIDS. Gejalanya seperti sariawan, hepatitis, penyakit kulit, tumbuh jamur di mulut, serta ciri-ciri lainnya yang dapat ditemukan pada penderita HIV/AIDS, bahkan ada yang badannya menyusut hingga akhirnya meninggal.
“Temuan adanya dugaan puluhan warga suku Koroway yang masih tinggal di pohon itu sudah disampaikan kepada dinas instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Pemkab Keerom,” ujar Ruth Manurung.
Kasus HIV dan AIDS sejak pertama kali ditemukan di Merauke pada tahun 1992, terus meningkat dan kini telah menyebar hampir ke seluruh kabupaten di Provinsi Papua. Data terakhir kumulatif per 30 September 2007 menunjukkan bahwa jumlah penderita HIV /AIDS yang saat telah mencapai angka 3443 kasus.
Sebab itu sudah saatnya semua pihak terkait saling bekerjasama untuk menanggulangi hal ini. Baik pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan, KPAD dan LSM yang bergerak di bidang pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS. (CR-01)

Tidak ada komentar: