Kamis, Januari 03, 2008

Feature : Ketika Persipura dan Persiwa Masuk Delapan Besar LDI XIII (1)


Persipura Ingin Tenang, Persiwa Enggan Jadi Bulan-bulanan

Mata pencinta bola di tanah air saat ini sedang terarah ke ujung timur nusantara, pasalnya, dua tim dari tanah Papua sukses menembus delapan besar Liga Djarum Indonesia (LDI) XIII tahun 2007, meraka adalah Persipura dan Persiwa, bagaimana kansnya ?

ROCKY- JAYAPURA

KETIKA Persipura mampu merenggut juara Liga Djarum Indonesia XI tahun 2005, skuad Persiwa Wamena justru menjadi runner up Divisi I Liga Indonesia saat itu. Baru pada tahun 2006 kedua tim berjibaku pada Liga Djarum Indonesia XII. Prestasi kedua tim pun berbeda, saat itu Persiwa nyaris masuk delapan besar, andai saja mereka tidak kalah di kandang dari Persipura, sementara Persipura mampu menembus final Copa Indonesia dan hanya berada di posisi runner up.
Nah, pada musim kompetisi LDI tahun 2007, kedua tim mampu merajai para kontestan wilayah timur, terbukti, sejak putaran pertama hingga berakhirnya putaran kedua, baik Persiwa maupun Persipura selalu berada di papan atas klasemen. Sejarahpun mencatat, kedua tim mengakhiri putaran kedua dengan posisi juara group dan runner up group timur.
Pada babak delapan besar yang baru akan dihelat pada 16 hingga 21 Januari mendatang di Solo dan Kediri, dua wakil Papua ini berada pada group yang berbeda pula. Persiwa tergabung di group satu bersama Sriwijaya FC, PSMS Medan dan Arema Malang, sementara Persipura yang berada di group dua akan menghadapi Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo dan Persik Kediri. Melihat kondisi kedua tim dengan lawan yang bakal mereka hadapi, sepertinya tak ada lawan yang bisa dianggap biasa saja, sebab, semua tim yang sukses menembus empat besar pada masing-masing group sudah pasti memiliki motivasi yang berlipat untuk membuktikan sebagai yang terbaik.
Lantas, bagaimana Persiwa maupun Persipura melihat kekuatan pada groupnya masing-masing ? kubu hijau-hitam Persiwa Wamena justru datang bukan sebagai tim yang membusungkan dada, mereka tetap merendah dan melihat lawannya masih lebih bagus dari mereka. Sang arsitek Djoko Susilo malah hanya memberi sinyal tegas buat pasukannya untuk tidak menjadi bulan-bulanan saja pada delapan besar nanti. “Ya, kami kira lawan yang akan kami hadapi semuanya punya nama besar, kami tim kecil yang baru saja muncul. Intinya kami sudah komitmen untuk tidak jadi bulan-bulanan saja pada delapan besar nanti,” tukas Djoko saat dikonfirmasi Bintang Papua usai timnya menggasak Persibom pada laga pamungkas Minggu (30/12) lalu di stadion Pendidikan Wamena.
Sedangkan arsitek tim Persipura Raja Isa yang sukses bersama pasukan merah hitam disepanjang Liga XIII ini, malah menilai kalau timnya tetap dalam kondisi tenang-tenang saja, sebaliknya, dia malah melihat situasi kubu lawan yang justru begitu termotivasi untuk menumbangkan Persipura sebagai kekuatan wilayah timur sepanjang kompetisi musim ini bergulir.
“Kalau saya, tidak masalah, mau ketemu tim mana saja, apa itu Persija, Deltras maupun Persik, justru mereka sekarang yang termotivasi untuk bisa menumbangkan kami, ketiga pelatih itu sudah terbakar emosi mereka untuk bisa mengalahkan kami. Saya kira kami tetap tenang dan semua pemain sudah siap ke delapan besar nanti,” aku Raja Isa saat dikonfirmasi Bintang Papua semalam.
Penegasan Djoko Susilo dan Raja Isa ini bila disimak, tak satupun yang menunjukan kehebatan mereka, justru, kedua nahkoda ini lebih tenang melihat partai super panas ini dengan tetap konsentrasi tanpa mau melihat siapa lawan dan kondisi apapun yang bakal terjadi. (bersambung)

Tidak ada komentar: