Jumat, Desember 28, 2007

NEWS : PERSIPURA 2 vs 0 PERSIBOM

Persipura tak Terbendung


Kemarin Bekuk Persibom 2-0 di Mandala


JAYAPURA – Laju tim mutiara hitam-julukan Persipura menuju delapan besar semakin tak terbendung, khusus untuk group II (wilayah timur) dari empat tiket yang disiapkan, Persipura masih belum tergoyahkan sebagai kandidat pemegang juara group neraka ini. Buktinya, dalam laga ke-33 kemarin, pasukan Raja Isa-Mettu Dwaramuri-Jarot Supriadi itu sukses menggulung ambisi Persibom dengan skor telak 2-0. Ya, kebuntuan gol Persipura saat menjamu Persibom Bolaang Mongondouw dalam lanjutan Liga Djarum Indonesia XIII tahun 2007 Kamis (27/12) petang kemarin di stadion Mandala baru bisa terpecahkan pada menit ke-61 babak kedua. Bahkan, yang datang menjadi pemecah kebuntuan itu adalah sang jenderal muda Imanuel Wanggai lalu disusul pada massa injure time sang kapten Eduard Ivakdalam sekaligus memperbesar kemenangan timnya atas Persibom menjadi 2-0 lewat titik penalty. Dengan kemenangan kemarin, tahta klasemen Persipura di wilayah timur semakin kokoh dengan point 61 yang sudah susah dikejar Persiwa, Deltras,PSM maupun Arema dan Persiter.
Dari jalannya pertandingan, Persipura sebenarnya sempat kesulitan sejak kick off babak pertama ditiup wasit Jumadi Effendi. Determinasi serangan yang dibangun secara frontal tak satupun membuahkan hasil. Memang, Ernest Jeremiah sempat mencetak gol pada menit 4” babak pertama, tapi, gol tersebut dianulir wasit lantaran lebih dulu terjadi pelanggaran. Usai peluang itu, sama sekali ciri khas serangan yang berbuah gol dari pasukan merah hitam ini tak satupun berbuah hasil.
Sebaliknya, Persibom yang dibesut mantan pelatih Timnas U-16 tahun Iwan Setiawan justru mampu tampil tenang dengan mengajak Persipura bermain sedikit mengarah kasar. Anak-anak kota Jayapura ini sempat terpancing, mulai dari Jack Komboy, Heru Nerly hingga Imanuel Wanggai tak jarang harus beradu argumen dengan pemain lawan. Beruntung tak berujung konflik. Disepanjang babak pertama ini serangan yang dibangun skuad Persipura gagal semuanya, bahkan, penjaga gawang kawakan Persibom, Listianto Raharjo mampu mengantisispasi semua serangan anak-anak Persipura ini.
Hingga turun minum, skor 0-0 tetap bertahan. Pada babak kedua Persibom memiliki tiga kesempatan mencetak gol melalui strikernya Ilham Hasan dan Arnaldo, beruntung Jandri Pitoy cukup tenang dan mampu menyelamatkan peluang itu, tak heran detak jantung pendukung tuan rumah sempat tersentak melihat aksi Ilham Hasan yang liar dan cepat. Assisten Pelatih Persipura Raja Isa mulai merubah strategi permainan pasukannya, jika dibabak pertama timnya lebih cenderung mengikuti irama permainan lawan, sebaliknya dibabak kedua dia lebih mengarahkan Edu Ivakdalam cs untuk bagaimana tampil tetap pada karakter sendiri. Masuknya David da Rocha menggantikan Bachtiar pada posisi gelandang, adalah keputusan yang tepat dari seorang Raja Isa, terbukti, David yang selama ini diparkir karena cedera, mampu bermain optimal dengan menjalankan tugas dan fungsinya secara baik. Alur serangan yang dibangunpun lebih bervariasi, supplay bola legium asing asal Brasil itu sukses membuat lini pertahanan Persibom yang digalang Antonio Claudio cs kalang kabut.
Akhirnya, umpan mendatar yang matang dari Ernest Jeremiah pada menit 61” mampu dilanjutkan Imanuel Wanggai dengan sempurna, jala gawang Listianto pun bergetar, gemuruh stadion Mandala pun bergema, skor pun berubah menjadi 1-0. Unggul satu gol, Persipura seperti menemukan benar karakter bermain mereka sesungguhnya, silih berganti serangan yang mereka lancarkan untuk menembus barikade Persibom. Lagi-lagi, Ernest Jeremiah membuat assist terciptanya gol kedua, skill individu yang diperagakan pemain asing asal Nigeria itu dihadap dua back lawan, wasit melihat itu sebagai pelanggaran, sontak titik penalty langsung ditunjuknya. Kapten Eduard Ivakdalam sukses menggetarkan jala gawang lawan hingga kedudukan menjadi 2-0 pada menit 89” atau satu menit menjelang bubaran. Assisten Pelatih Persipura, Raja Isa saat diminta komentarnya soal pertandingan, dengan tegas dia mengaku kalau apapun yang terjadi dilapangan sudah dilupakan, yang terpenting bagaimana timnya mampu mendulang point penuh didepan publik sendiri.
“Saya kira ini permainan tim, semua pemain punya perjuangan yang sama, dibabak pertama kami kesulitan karena ikut ritme bermain lawan, sementara variasi tempo serangan justru tetap monoton. Nanti dibabak kedua baru ada perubahan. Intinya, anak-anak sudah main maksimal, saya pun puas dengan hasil ini, apa yang sudah terlanjur mereka lakukan intinya kami menang,” tegas Raja, saat dikonfirmasi Bintang Papua semalam. (gol)

Kolom: Berdayakan Wanita Papua


JAYAPURA-INGIN memberdayakan wanita dalam dunia usaha di Papua, merupakan salah satu obsesi Erna F. Hakim Aituarauw. Wanita blasteran China-Serui-Tual mengatakan sangat senang jika semua wanita asli Papua khususnya memiliki pekerjaan yang bisa setara dengan kaum pria, meski mengawali karier sebagai Pimpinan CV. Erka Jaya yang bergerak di bidang konstruksi dan leveransir (pengadaan jasa), seperti pengadaan ATK, alat-alat pertanian, perikanan, komputer, meubel, kantor dan lain-lain dan telah memiliki 4 orang karyawan hanya dengan ijazah SMA Gabungan di Jayapura, namun diakui Erna dari situlah tahap dia belajar berbisnis.
“Awal saya buka bisnis dengan 4 orang karyawan, dan saya mulai belajar memeneg manajemen usaha saya dengan baik, sehingga saya bisa menjalin kerjasama dengan pihak bank, walaupun dana yang digunakan untuk membuka bisnis CV ini adalah modal sendiri, namun dengan motto kerja ingin memberikan yang terbaik bagi customer, dan menjadi terbaik dari yang terbaik,” aku wanita yang telah memiliki 5 anak dan 3 cucu itu ketika ditemui Bintang Papua, di kantornya baru-baru ini.
Ungkap wanita bertubuh tinggi dan tegap ini, bahwa supaya bisnis tetap eksis dan berkembang (berhasil), harus ada link (jaringan-red) yang baik dengan perbankan karena dengan begitu pihak bank bisa memberikan pinjaman dana dalam mensukseskan usaha kita. Dalam hal ini, Bank Papua yang telah banyak membantu mensukseskan usahanya. “Walau kita sudah berusaha, tapi tanpa adanya bantuan dari pihak bank, tidak akan berhasil dengan baik, sehingga sangat penting memeneg manajemen perusahaan dengan baik, sehingga kita bisa dipercayai bank dalam hal ini mendapat bantuan dari mereka,” ujar wanita yang baru-baru ini merayakan ultahnya, 24 Desemeber lalu, yang enggan membocorkan tahun kelahirannya itu.
Di awal dia berkarier sebagai pimpinan, kesulitan juga sering ditemui, walau demikian dia tetap enjoy melakoni usahanya tersebut. Tidak banyak yang tahu dari awal sampai saat ini 4 karyawannya adalah wanita, sehingga khusus untuk kontruksi, diakuinya sampai saat ini dia tidak menerima proyek dalam membangun jembatan, atau proyek yang membutuhkan kerja ekstra dan fokus untuk mengawasi full pekerjaan di lapangan, karena membutuhkan waktu yang banyak di lapangan. Sehingga dia banyak terima proyek untuk pengadaan jasa, namun tak dipungkiri jika ada proyek konstruksi diterima dan disesuaikan dengan skill yang mereka miliki (karyawan). “Hanya saja salah satu karyawati saya yang saya percayakan untuk tangani semua urusan kantor telah berpulang dan menghadap Allah (almarhum), Ati, 4 Desember lalu, saya berharap Allah memberikan gantinya yang seperti dia lagi, sangat loyalitas terhadap perusahaan,” tuturnya.
Seiring waktu berjalan, CV. Erka Jaya melahirkan beberapa anak perusahaan yang dia pimpin, yaitu Heidy Salon dan Hair Spa Ladies and Gentle Man yang berada satu gedung dengan CV, di lantai I dan sudah berjalan kurang lebih 7 tahun. Selain itu juga membuka bisnis foto kopian dan kios kecil. Hanya saja, untuk Heidy Salon dan Hair Spa Ladies and Gentle Man, sebelum pindah di Dok V Bawah, pernah buka di APO 45 dengan nama Chen Salon selama kurun waktu 2 tahun, dan memiliki karyawan/ti sebanyak 7 orang. Disamping menambah usaha, dia juga mulai menambah pengetahun untuk mendukung kariernya, dengan berkuliah di Universitas Terbuka (UT) jurusan Ekonomi Bisnis. “Selain itu, saya sebelumnya pernah sekolah selama 3 bulan di Rudy Hadisuwarno untuk membantu kinerja di Salon dan di Martha Tilaar untuk kecantikan tahun 2005 lalu. Saya juga menyekolahkan karyawati 1 orang, Jum dan salah satu karyawan saya yang kini sudah almarhum setahun lalu, Lany, yang memiliki kinerja dan skill yang memiliki kualitas dan kuantitas tinggi, banyak sekali kenangan terbaik yang ditinggalkannya,” urainya. Tak lupa ia terangkan mengenai pola kerja baik di CV, salon maupun foto kopian, supaya tetap eksis dan maju ditegaskan dia bersaing secara sehat dalam mendapatkan proyek, sedangkan salon, dia menyiapkan SDM yang berkualitas dan memiliki skill yang berkualitas dan paling tidak minimal memiliki sertifikasi kerja di bidangnya (salon), agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada setiap customer yang datang melakukan perawatan kecantikan, tata krama dalam menyambut tamu, dan menciptakan suasana yang nyaman ketika ada customer (tamu) yang datang. “Khusus untuk SDM salon, dari trainning saya sendiri yang langsung tangani, dan mengajarkan bagaimana memberikan pelayanan perawatan salon agar customer benar-benar puas, agar mereka bisa kembali lagi kesini,” tandasnya. (saf)

Feature : Makna Perayaan Natal Bagi Mahasiswa Puncak Jaya, Papua di Makassar


Perwujudan Kebersamaan Menjadi Kunci Kesuksesan

Natal membawa damai, demikian tema yang diangkat pada sebuah perayaan natal oleh anak-anak mahasiswa Papua asal Puncak Jaya melalui wadah Himpunan Pelajar Mahasiswa Puncak Jaya (HPM-PJ) Makassar, Sulawesi Selatan. Walau sederhana, perayaan natal bagi mereka (mahasiswa,red) mempunyai makna yang dalam.

LAPORAN : RIZAL BASIR, MAKASSAR

Sore itu, 26 Desember 2007 hujan lebat terus mengguyur Kota Makassar. Awan hitam makin menyelimuti langit, cuacapun semakin dingin akibatnya perayaan natal di Kota Makassar terkesan sepi terlihat dari ruas jalan pada sudut-sudut kota sepi dilalui kendaraan yang biasanya sering membuat macet.
Namun, kondisi cuaca yang sepertinya kurang bersahabat tersebut bukanlah menjadi penghalang bagi mahasiswa Papua asal Puncak Jaya dalam melaksanakan perayaan Natal bersama.
Walau kegiatan perayaan yang sedianya dilaksanakan pada pukul 6 sore sempat molor selama sejam, dengan semangat yang tinggi dalam rangka merayakan hari kemenangan bagi umat kristiani satu demi satu mereka (mahasiswa,red) datang memadati aula asrama mahasiswa Papua.
Ada yang datang dengan memanfaatkan taxi dan becak, bahkan ada pula yang datang hanya dengan berjalan kaki. Maklum saja asrama HPM-PJ tempat mereka tinggal letak cukup jauh dari asrama papua tempat perayaan natal bersama tersebut (dengan berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 25 menit lamanya).
Juwan, mahasiswa fakultas sospol Universitas Indonesia Timur (UIT) itu harus rela pakaian yang dipakainya basah hanya demi untuk bersama-sama dengan rekan-rekannya merayakan natal. Tapi, itu bukan menjadi persoalan baginya. Karena, rekannya yang tinggal di asrama Papua rela meminjamkan pakaiannya untuk dikenakan Juwan.
Nampaknya, makna kebersamaan dalam setiap hubungan antara sesama mahasiswa Papua terlihat begitu dalam. Tidak salah lagi, panitia perayaan natal tersebut mengangkat pula sub tema natal yakni melalui natal kita wujudkan kebersamaan di antara kita.
Terbukti, kebersamaan menjadi segala-galanya bagi mereka dimana antusiasme mereka memadati aula yang berukuran 4 x 10 meter. Tidak hanya mahasiswa asal Puncak Jaya yang mengikuti kegiatan natal tersebut, rekan-rekan mahasiswa dari daerah lainnya seperti Tolikara, Wamena dan lain sebagainya pun ikut bersama-sama merayakan kegiatan tersebut.
Walau terkesan sederhana, prosesi ibadah perayaan natal berjalan cukup khidmat. Lagu-lagu persembahan natal menjadikan natal sebagai momentum yang begitu sacral bagi mereka. Nampak kucuran air mata pun tak bisa terelakkan bagi sebagian dari mereka manakala doa-doa yang mereka panjatkan untuk kedamaian bangsa dan Negara terutama bagi Propinsi Papua khususnya daerah mereka Puncak Jaya.
Selain daripada itu, mereka juga cukup terharu oleh karena kegiatan perayaan natal bersama yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada hari Natal dapat terlaksana walau hanya dengan upaya swadaya diantara mereka. Padahal, ditahun-tahun sebelumnya pelaksanaan tersebut mendapat bantuan dari pemerintah daerah kabupaten Puncak jaya. Lagi-lagi kebersamaan menjadi kunci kesuksesan mereka.
Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya, Endy Wali yang ditemui Bintang Papua disela-sela pelaksanaan natal bersama mengatakan bahwa makna natal bagi mereka adalah kebersamaan.
“Makna natal bagi mahasiswa puncak jaya pada khususnya dan pada umumnya bagi mahasiswa Papua adalah untuk mewujudkan rasa kebersamaan diantara mahasiswa puncak jaya dengan mahasiswa yang lain bahkan dengan seluruh muspida Kota Makassar guna meningkatkan persaudaraan antar sesama”jelasnya.
Katanya lagi, dengan kebersamaan maka terciptalah persaudaraan dan kedamaian serta keadilan bagi sesamanya. Kebersamaan itu menjadi sebuah kekuatan bagi mereka dalam menempuh pendidikan di negeri orang. Artinya, rasa saling bantu diantara mereka tidak pernah lepas.
“Contohnya, seperti kemarin ada rekan mahasiswa dari Tolikara yang tidak punya tempat tinggal setelah kontrakan rumahnya telah habis sementara dia harus melaksanakan wisuda. Melihat persoalan tersebut, kami secara spontan memberikan bantuan kepada rekan kami dengan memberikan bantuan berupa tempat tinggal dan sedikit uang untuk pelaksanaan wisudanya,”tutur.
Dari perayaan natal tersebut dirinya berharap keharmonisan diantara mereka terus terjalin. Dengan terwujudnya kebersamaan adalah aplikasi dari ibadahi takut akan Tuhan. Terlepas daripada itu, mereka juga sangat berharap di tahun-tahun mendatang pihak pemerintah daerah Puncak Jaya lebih responsive terhadap keinginan mereka. (Selesai)

News : Swiss-BelHotel Papua Jayapura Gelar Dine & Party


Dengan sajian Special Gala Dinner Buffetdan Menampilkan Casual Band dari Jakarta

JAYAPURA-Menjelang malam Tahun Baru, 01 Januari 2008 mendatang tinggal menghitung hari lagi, tepatnya tinggal 3 hari lagi, terhitung hari ini, Jum’at (28/12). Nampaknya beberapa hotel di Jayapura tak ketinggalan ikut menyemarakkan perayaan yang tiap saban tanggal 31 Januari malam dirayakan semua orang, dalam hal ini Swiss-BelHotel Papua di Jayapura dan Yasmin Hotel Jayapura yang berskala International.
Novita Lubis, Sales Manajer Swiss-BelHotel Papua dan Iwan Suryawan, Food & Beverage Manajer Swiss-BelHotel Papua di Jayapura mengatakan bahwa pihak manajemen hotel akan menggelar acara menyambut malam Tahun Baru, 01 Januari 2008 untuk masyarakat Kota Jayapura yang dikemas dengan thema Dine & party dengan sajian special gala dinner buffet (makan malam ala prasmanan) yang dimulai dari pukul 19.00 WIT sampai pukul 20.00 WIT, dan diselingi dengan acara band yang diiringi Casual Band dari Jakarta, dengan 4 penyanyi. “Kami datangkan Casual Band dengan 4 penyanyi dari Jakarta, khusus untuk memeriahkan acara menyambut Malam Tahun Baru, 01 Januari 2008 mendatang, dan menghibur semua undangan yang hadir,” jelasnya ketika dihubungi Bintang Papua kemarin.
Untuk bisa mengikuti dine & party, cukup dengan membeli ticket Rp 250 ribu per orang, selain menikmati dine & party, undangan bisa menikmati door prizes menarik, seperti 20 HP Nokia + Simpati, ticket pesawat Jayapura-Jakarta, voucehr menginap di Swiss-BelHotel Papua, dan lain-lain. Sedangkan ticket yang disiapkan panitia sebanyak 200 buah, dan sudah terjual sebanyak 100 san buah. “Kami juga kerjasama dengan Telkomsel,” ujarnya.
Dine & party ini dilaksanakan dengan mengambil area teras Cartens Swiss restoran sampai di Swimming Pool (kolam renang) bentuk memanjang, pihaknya akan pasangi tenda-tenda. Rencananya, acara digelar sampai pukul 02.00 WIT atau sampai selesai. Sambil menunggu malam puncak, pukul 00.00WIT, pihaknya akan menyalakan (bakar) kembang api yang menyala ke langit. Intinya untuk lebih menyemarakkan malam tahun baru nanti.
Sementara itu, khusus untuk tamu yang sudah sampai kemarin (27/12) membooking kamar, pihak hotel juga menyediakan tiket khusus untuk ikut dalam acara dine & party, hanya dengan membayar Rp 200 ribu per orang mereka juga bisa menikmati sajian acara sama dengan tamu dari masyarakat di Kota Jayapura (instansi, pribadi, dan lainnya). “Yang sudah membeli tiket khusus tamu menginap di hotel sampai kemarin (27/12) kurang lebih 100 san buah, dan untuk hotel sudah full booking dan 96 kamar yang ada penuh semua,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Salim, SE, MM, General Manajer Yasmin Hotel mengatakan bahwa khusus tahun ini manajemen hotelnya tetap melaksanakan acara sambut tahun baru, hanya saja tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini kami hanya gelar acara makan malam saja (diner buffet), ada door prize tapi kami serahkan kepada instansi atau perusahaan intern yang turut hadir dalam acara kami di sini,” katanya ketika dihubungi Bintang Papua kemarin. Untuk bisa meniikmati makan malam, cukup dengan membayar ticket sebesar Rp 100 ribu per orang, dan dimulai dari pukul 20.30 WIT sampai selesai. Selain itu juga, untuk masyarakat ataupun tamu yang menginap di sini bisa menikmati acara malam tahun baru ini dengan paket yang lain, dan harga yang special. Untuk ticket tahun baru ini, pihaknya hanya menyediakan 75 ticket saja, karena tidak membangun kemitraan (kerjasama) untuk menyemarakkan tahun baru kali ini. “Untuk lebih jelasnya bisa langsung ke reservasi hotel kami. Intinya, kami tetap menyemarakkan tahun baru dengan makan malam saja, intinya kami tetap menjawab permintaan masyarakat Jayapura, hiburan pasti ada dari hotel,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Jayapura M. Panggabean mengatakan Pemerintah Kota Jayapura berencana merayakan tahun baru 2008 bersama seluruh masyarakat. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti tempat perayaan tahun baru 2008 itu dilaksanakan.
Ia mengakui, perayaan tahun baru pada 2007 lalu, dilaksanakan di Aula Kantor Walikota Jayapura, Entrop bersama seluruh rakyat.
“ Untuk tahun ini belum tahu secara pasti, tetapi nanti akan saya koordinasikan kembali, “katanya. (Saf/ti)

Senin, Desember 24, 2007

Headline : Bintang Kejora Dilarang, Isu Merdeka Berkurang


JAYAPURAAdanya kekuatiran akan menguatnya isu merdeka setelah dikeluarkannya peraturan pemerintah yang melarang penggunaan Bintang Kejora sebagai lambang daerah, ditepis oleh Pangdam XVII/Cendrawasih Haryadi Soetanto. Seusai melepas prajurit satgas Yonif 521/Dadaha Yudha, Pangdam menegaskan, isu merdeka tidak akan muncul lagi setelah pemerintah melarang Bintang Kejora digunakan sebagai lambang daerah. Pangdam justru lebih cenderung akan isu kesejahteraan.
“Sekarang orang kan lebih meminta kesejahteraan,” kata Pangdam.
Bintang Kejora, dikatakan Pangdam, adalah lambang dari gerakan separatis di Papua yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bintang Kejora ini digunakan simbol oleh Organisasi Papua Merdeka, atau yang lebih dikenal dengan singkatan OPM.
“Kalau Bintang Kejora dijadikan lambang daerah, berarti ada keinginan untuk mendirikan negara di dalam negara, itu namanya separatis. Kalau sudah demikian, itu bukan hanya berhadapan dengan TNI tapi bangsa Indonesia,” ujar Pangdam.
Isu rakyat Papua akan minta merdeka lagi dihembuskan oleh Ketua Dewan Adat Papua, Forkorus Yaboisembut, mengomentari peraturan pemerintah yang melarang simbol separatis dijadikan lambang daerah.
“Itu tidak mungkin, itu hanya perkiraan mereka saja,” kata Pangdam. Isu Bintang Kejora muncul kembali setelah pemerintah mengeluarkan PP nomor 77 tahun 2007 tentang lambang daerah. Dalam peraturan tersebut pemerintah melarang penggunaan simbol-simbol milik organisasi separatis dijadikan lambang daerah di provinsi tertentu.
Larangan ini lebih khusus untuk simbol Bulan Sabit di provinsi Aceh, simbol Bintang Kejora di provinsi Papua dan Benang Raja di Provinsi Maluku
. (rin/ab)

News : PERSIS 0 vs 1 PERSIPURA


Persipura Masih Perkasa

Raja Isa : Ini Karena Kebesaran Tuhan
JAYAPURA – Keperkasaan tim mutiara hitam-julukan Persipura masih berlanjut, meski sempat takluk 0-2 dari Jepara beberapa hari lalu, tim besutam Raja Isa-Mettu-Jarot itu sukses melanjutkan tren positif mereka sebagai tim kuat wilayah timur. Y, bukan meremehkan perjuangan pemain lain, tetapi sang pahlawan sekaligus sang penakluk Persis Solo wajar diberikan kepada Ernest Jeremiah, betapa tidak, striker yang direkrut manajemen Persipura pada putaran kedua Liga Djarum Indonesia XIII tahun 2007 ini langsung bersinar. Buktinya, Jeremiah mampu menjadi penentu angka absolut Persipura saat menghadapi tuan rumah Persis Sabtu (22/12) pekan kemarin di stadion Manahan Solo. Gol Jeremi pada menit 83” langsung membungkam pendukung tuan rumah yang sepanjang pertandingan melakukan teror mental kepada Edu Ivakdalam cs. Gol tersebut mampu mengobati luka punggawa mutiara hitam atas Persijap empat hari sebelumnya, dengan kemenangan 0-1 itu, tahta klasemen wilayah timur yang diambil Deltras Sidoarjo beberapa hari lalu kembali digenggam pasukan merah hitam berkat gol Ernest Jeremiah tersebut.
Dengan raihan point 58 dan menyisakan dua laga kandang, Persipura menjadi tim wilayah timur yang memiliki kans besar lolos ke delapan besar lebih dulu. Hasil yang ditorehkan tim mutiara hitam ini sesungguhnya tak mudah didapat begitu saja. Tuan rumah Persis yang dibesut pelatih caratekernya Edward Tjong sejak kick off langsung tampil menyerang, bahkan mereka ingin mengembalikan kekecewaannya atas Persiwa yang menahan mereka 1-1 sebelumnya. Dengan membawa pulang sembilan point dari empat laga tandang secara berturut-turut, menjadi prestasi luar biasa skuad mutiara hitam, sebab, ini baru kali pertamanya sang mutiara sanggup meraup angka sempurna away selama tiga kali berturut-turut sepanjang kompetisi Liga Indonesia bergulir sejak tahun 1995.
Assisten Pelatih Persipura Raja Isa bin Raja Akram Shah tampak tenang dan mengaku kalau hasil positif pasukannya lebih pada pertolongan Tuhan, dimana kemenangan ini terasa berarti saat umat muslim merayakan Idul Adha dan umat kristiani merayakan Natal tahun 2007, oleh sebab itu, sebuah kepuasan batin yang wajar dinikmati untuk sebuah kemenangan bersama, sehingga, kalau boleh dikatakan, kemenangan Persipura kali ini merupakan kemenangan lahir batin.
“Ya, kami bersyukur, kemenangan ini murni hanya karena kebesaran Tuhan semata. Anak-anak main disiplin, dengan mengandalkan counter attack (serangan balik) yang sangat cepat, selain itu, aplikasi ball possesion begitu baik ditunjukan tim,” aku Raja Isa-sapaan akrabnya saat dikonfirmasi Bintang Papua Minggu (23/12) kemarin.
Dari jalannya pertandingan, Persis sesungguhnya mampu mendominasi permainan beberapa menit awal, tapi, Persipura yang enggan kehilangan angka, tetap sabar meladeni permainan Agung Setiabudi cs. Terbukti barisan belakang Persipura mampu meredam kecepatan Greg Nwukolo yang berbuah kartu merah terhadap Greg, sebab, dirinya frustasi hingga melakukan aksi kurang terpuji kepada hakim garis (menanduk kepala assisten wasit) pada menit 60” yang berakibat wasit Suhartono mengeluarkan kartu merah. Melihat Persis kekurangan pemain, Raja Isa menginstruksikan pasukannya untuk tetap sabar dan jangan terpancing meladeni permainan sang lawan. Instruksi itu berbuah jitu, saat pertandingan tersisa tujuh menit, kecepatan Jeremiah mampu menusuk masuk lini pertahanan Persis dan menjebol gawang Wahyu pada menit 83”.
Hasil tersebut mengantarkan kembali Edu Ivakdalam cs sebagai pemimpin klasemen yang diambil Deltras, untuk itu, dalam dua laga kandang Persipura di stadion Mandala, masing-masing pada tanggal (27/12) vs Persibom dan tanggal (30/12) vs Persma Manado pasukan mutiara hitam akan lebih tenang lagi menatap delapan besar, jika mampu memenangkan dua partai home sisa ini, maka point akhir Persipura adalah 64. Pasukan Raja Isa sendiri sesuai rencana hari ini Senin (24/12) baru tiba di Jayapura dan siap menuntaskan dua laga home. (gol)

News : Beli Yaris Dapat Parcel Heboh dari Toyota

JAYAPURA-Beli mobil Yaris dapat parcel heboh dari Toyota. Program akhir tahun inilah yang digelar PT. Hasjrat Abadi Jayapura kepada masyarakat di Jayapura dan sekitarnya, selama bulan Desember. Selain dapat parcel heboh, customer akan mendapat hadiah tambahan berupa voucer belanja yang bisa digunakan untuk membeli keperluan hari raya, atau keperluan lainnya. “Beli Yaris dapat parcel heboh dari Toyota sudah kami gelar sejak awal Desember sampai akhir tahun 2007 ini, untuk hadiah customer memas memilih,” ujar Badrun Munir, Kepala Bagian Penjualan Departemen Toyota didampingi Marke Wanget, Sales Supervisor PT. Hasjrat Abadi Cabang Jayapura ketika ditemui Bintang Papua, Sabtu (22/12).
Hadiah yang dikemas dalam parcel heboh mulai dari peralatan rumah tangga sampai dapur, diantaranya kulkas, mesin cuci, TV, AC, DVD, dan lainnya. Sedang tambahan hadiah berupa voucer belanja senilai Rp 1,5 juta hanya dapat digunakan di SAGA Supermarket dan SAGA Dept. Store SAGA Mall Abepura, juga di Toko Joy yang menjual berbagai jenis aksesories di lantai II SAGA Mall Abepura, dan di Hasjrat Abadi Jayapura. Diluar itu, pihak SAGA Mall Abepura juga memberikan diskon 10 persen untuk berbelanja di sana.
“Voucer senilai Rp 1,5 juta bisa dimamfaatkan untuk belanja kebutuhan hari raya Natal dan Tahun Baru, baik berbelanja di supermarket maupun di dept. storenya atau bagi yang belum membeli aksesories Natal, bisa mengunjungi Joy Aksesories. Selain itu, voucer berlaku untuk pembelian barang elektronik dengan merk Samsung, spare part kendaraan motor, mobil, oli dan lainnya,” terangnya.
Sejak digelarnya program ini, kata Munir, respon masyarakat cukup baik, bahkan mobil Yaris sudah ada yang beli sebanyak 2 unit, baik kredit maupun cash. Untuk harga Yaris dari Rp 1.078.000 sampai Rp 203.800.000 per unit dengan varian warna yang beragam, yaitu silver metallic, pale orange mica metallic, super red V, dark blue mica, medium silver metallic, light blue mica dan black mica. Mengenai stok Yaris, ready (siap) 5 unit, dan sampai posisi 21 Desember penjualan sebanyak 14 unit di Jayapura.
Sementara itu, target penjualan mobil di PT. Hasjrat Abadi Jayapura untuk tahun 2007 ini sebanyak 711 unit sedangkan yang sudah pihaknya jual sebanyak 714 unit, sehingga adanya peningkatan sebesar 4,2 persen. Dengan nominasi penjualan mobil Avanza sebanyak 353 unit dengan harga yang ditawarkan dari 137.900.000 per unit dengan kapasitas 1300 CC sampai Rp 152.400.000 per unit dengan kapasitas 1500 CC, Innova sebanyak 122 unit dengan harga Rp 189.300.000 per unit (tipe E-Deluxe), Rp 208 juta per unit (tipe G), dan Rp 235.700.000 per unit (tipe V).
Selain itu, mobil pick-up High Luxe terjual 70 unit dengan harga Rp 139.100.000 per unit, Dyna sebanyak 45 unit dengan harga Rp 249.900.000 per unit, sedan Vios dan Camry sebanyak 22 unit dengan harga untuk Vios Rp 189.200.000 per unit dan Camry Rp 593.550.000 per unit, Rush sebanyak 22 unit dengan harga Rp 180.350.000 per unit (tipe G), Rp 191.200.000 per unit (tipe S), dan Rp 305.750.000 per unit (tipe S A-tomatic), dan mobil Fortuner sebanyak 20 unit dengan harga Rp 386.200.000 per unit (tipe deluxe berbahan bakar bensin), Rp 417.600.000 per unit (tipe V berbahan bakar bensin), dan Rp 306 juta per unit (diesel). “Dari semua jenis mobil yang kami pasarkan, paling mendominasi penjualan masih mobil Avanza,” ungkapnya.
Sementara itu, penjualan mobil posisi Nopember tahun 2007 sebanyak 645 unit dibandingkan posisi yang sama tahun 2006 lalu sebanyak 564 unit, sehingga adanya pertumbuhan kenaikan penjualan sebesar 14 persen. Dengan demikian, lanjut Munir, kenaikan penjualan dari tahun lalu ada kenaikan di tahun 2007 ini. Sehingga pihaknya optimis sampai akhir tahun bisa menjual melebihi target yang ditetapkan bersama
. (saf)

Features : Penghuni Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Pasca Pemekaran Propinsi


Pesan Pak Bas : “Walau Pisah, Kitong Tetap Satu!”

Papua kini telah mekar menjadi 2 propinsi, Papua dan Irian Jaya Barat (IJB) namun asrama mahasiswa Papua di Makassar masih tetap dihuni oleh para mahasiswa yang berasal dari kedua propinsi tersebut.

LAPORAN : RIZAL BASIR, MAKASSAR

ASRAMA MAHASISWA PROPINSI PAPUA. Begitu format tulisan yang terpampang pada atap baruga yang terletak dibawah pagar besi pintu masuk berukuran lebar sekitar 3 meter.
Asrama Mahasiswa Papua yang letaknya di tengah kota jalan Lanto Daeng Pasewang Makassar itu meletakkan ornamen-ornamen khas Papua di pilar-pilar tembok pagar juga pada pagar besi.
Berbeda dengan keberadaan asrama-asrama mahasiswa dari daerah lain yang tersebar di Kota Makassar, asrama mahasiswa Papua kelihatannya cukup terawat. Bangunan gedung bercat krim terlihat kokoh, taman-taman di halaman gedung asrama terlihat bersih. Itu karena belum lama ini bangunan tersebut telah selesai direnovasi. Sementara Permija (Perhimpunan Mahasiswa Irian Jaya), sebuah wadah yang mengkoordinir keberadaan mahasiswa asal Irian Jaya (kini Papua,red) yang sedang mengenyam pendidikan di setiap daerah di luar wilayah Provinsi Papua.
Wadah ini tersebar hampir di setiap Provinsi di Indonesia yang notabene setiap tahunnya di penuhi oleh mahasiswa asal Papua yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar dan Manado, serta daerah lainnya.
Wadah tersebut di seluruh Indonesia dipeta-petakan menjadi beberapa bagian (cabang). Namanya, Kamasan. Untuk Kota Makassar dan sekitarnya Permija berada dalam ruang lingkup kamasan IV (Empat).
Kita ketahui bersama, sejak keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Ma’aruf tentang pemekaran wilayah propinsi Papua menjadi dua yakni Propinsi Papua dan Propinsi Irian Jaya Barat (IJB) dengan sendirinya segala kebutuhan rakyatnya menjadi kewajiban pemerintah daerah setempat.
Di bidang pendidikan misalnya, menjadi upaya pemerintah dalam mewujudkan peningkatan sumber daya manusianya. Seperti dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas. Fasilitas-fasilitas tersebut diwujudkan dalam bentuk memberikan dana bantuan studi, beasiswa dan bahkan menyediakan asrama-asrama mahasiswa yang disebar di kota-kota pendidikan, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang notabene menjadi beban anggaran pemerintah dalam setiap tahunnya.
Jika demikian, berarti dengan diberlakukannya pemekaran wilayah administratif pemerintahan daerah menjadi dua dengan sendirinya pula upaya-upaya tersebut tadi menjadi terbagi sesuai dengan letak wilayah dimana masyarakat tersebut tinggal.
Artinya, asrama Mahasiswa Papua yang ada di Kota Makassar dengan sendirinya lagi menjadi milik pemerintah propinsi Papua yang seyogyanya dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada dalam ruang lingkup pemerintahan propinsi Papua. Lantas bagaimana dengan nasib saudara-saudara kita dari Propinsi Irian Jaya Barat? Sementara kita tahu, keberadaan asrama mahasiswa Papua telah berdiri sejak lama sebelum adanya pemekaran wilayah dan telah dihuni oleh mahasiswa dari berbagai kabupaten.
Untuk itu, Bintang Papua mencoba memotret lebih dekat penghuni asrama mahasiswa Papua. Hasilnya, asrama yang luasnya sekitar 600 meter persegi itu ternyata masih saja dihuni oleh mahasiswa yang berasal dari luar propinsi Papua yakni propinsi IJB.
Ketua asrama Mahasiswa Papua Kamasan IV Makassar, John Kapuru ketika ditemui Bintang Papua beberapa waktu lalu mengatakan sampai dengan saat ini penghuni asrama adalah mahasiswa asal Papua secara keseluruhan (maksudnya: berasal dari Papua dan IJB).
“Pemekaran wilayah tidak mempengaruhi kebijakan di asrama mahasiswa Papua Kamasan IV Makassar. Pesan pak Bas, saat bertemu di Universitas Hasanuddin mengatakan bahwa walau pisah, kitong tetap satu,”ungkap mahasiswa Universitas Indonesia Timur (UIT) asal Kabupaten Merauke yang mengaku belum lama ini dinobatkan sebagai ketua asrama. Cukup bijak, itu karena dari pantauan Bintang Papua sejak keputusan Mendagri hingga saat ini asrama Mahasiswa Propinsi Irian Jaya Barat belum ada.
Keharmonisan dan persaudaraan begitu melekat diantara mereka para penghuni asrama yang berjumlah 36 orang dengan kapasitas asrama sebanyak 38 kamar. Menjelang malam, nampak diskusi-diskusi kecil terjadi diantara mereka yang memanfaatkan teras kamar-kamar berletter U. Lapangan kecil yang dikelilingi kamar dimanfaatkan oleh mereka untuk berolah raga footsal setiap sore hari.
Tidak hanya kebijakan pemerintah Papua dalam memberikan fasilitas tempat tinggal di asrama Papua bagi mahasiswa asal IJB, fasilitas-fasilitas lainnya pun diberikan sama kepada mereka. Seperti beras yang dijatah kepada mahasiswa papua sebanyak 300 ton dalam setiap tahunnya.
“Dari jatah beras sebanyak 300 ton itu, kami bagikan setiap orangnya sebanyak 3 zak. Sisanya kami bagikan kepada setiap himpunan mahasiswa tingkat kabupaten melalui ketua himpunan masing-masing sebesar 5 zak,”terangnya. Tidak hanya itu, beban listrik dalam setiap bulannya pun menjadi tanggungjawab pemerintah propinsi Papua.
Dibalik kebijakan Gubernur Papua tersebut diakui oleh mahasiswa asal IJB yang masih menghuni asrama mahasiswa propinsi Papua telah banyak membantu mereka dalam upaya menempuh pendidikan tinggi di Kota Daeng, Makassar.
“Saya sangat berterima kasih kepada bapak Gubernur karena kebijakan tersebut cukup banyak membantu saya dan teman-teman lainnya dalam menempuh pendidikan disini (Makassar,red),”ucap Felix Pati mahasiswa semester akhir Universitas Atmajaya asal kabupaten Manokwari.(Selesai)