Jumat, Desember 28, 2007

Feature : Makna Perayaan Natal Bagi Mahasiswa Puncak Jaya, Papua di Makassar


Perwujudan Kebersamaan Menjadi Kunci Kesuksesan

Natal membawa damai, demikian tema yang diangkat pada sebuah perayaan natal oleh anak-anak mahasiswa Papua asal Puncak Jaya melalui wadah Himpunan Pelajar Mahasiswa Puncak Jaya (HPM-PJ) Makassar, Sulawesi Selatan. Walau sederhana, perayaan natal bagi mereka (mahasiswa,red) mempunyai makna yang dalam.

LAPORAN : RIZAL BASIR, MAKASSAR

Sore itu, 26 Desember 2007 hujan lebat terus mengguyur Kota Makassar. Awan hitam makin menyelimuti langit, cuacapun semakin dingin akibatnya perayaan natal di Kota Makassar terkesan sepi terlihat dari ruas jalan pada sudut-sudut kota sepi dilalui kendaraan yang biasanya sering membuat macet.
Namun, kondisi cuaca yang sepertinya kurang bersahabat tersebut bukanlah menjadi penghalang bagi mahasiswa Papua asal Puncak Jaya dalam melaksanakan perayaan Natal bersama.
Walau kegiatan perayaan yang sedianya dilaksanakan pada pukul 6 sore sempat molor selama sejam, dengan semangat yang tinggi dalam rangka merayakan hari kemenangan bagi umat kristiani satu demi satu mereka (mahasiswa,red) datang memadati aula asrama mahasiswa Papua.
Ada yang datang dengan memanfaatkan taxi dan becak, bahkan ada pula yang datang hanya dengan berjalan kaki. Maklum saja asrama HPM-PJ tempat mereka tinggal letak cukup jauh dari asrama papua tempat perayaan natal bersama tersebut (dengan berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 25 menit lamanya).
Juwan, mahasiswa fakultas sospol Universitas Indonesia Timur (UIT) itu harus rela pakaian yang dipakainya basah hanya demi untuk bersama-sama dengan rekan-rekannya merayakan natal. Tapi, itu bukan menjadi persoalan baginya. Karena, rekannya yang tinggal di asrama Papua rela meminjamkan pakaiannya untuk dikenakan Juwan.
Nampaknya, makna kebersamaan dalam setiap hubungan antara sesama mahasiswa Papua terlihat begitu dalam. Tidak salah lagi, panitia perayaan natal tersebut mengangkat pula sub tema natal yakni melalui natal kita wujudkan kebersamaan di antara kita.
Terbukti, kebersamaan menjadi segala-galanya bagi mereka dimana antusiasme mereka memadati aula yang berukuran 4 x 10 meter. Tidak hanya mahasiswa asal Puncak Jaya yang mengikuti kegiatan natal tersebut, rekan-rekan mahasiswa dari daerah lainnya seperti Tolikara, Wamena dan lain sebagainya pun ikut bersama-sama merayakan kegiatan tersebut.
Walau terkesan sederhana, prosesi ibadah perayaan natal berjalan cukup khidmat. Lagu-lagu persembahan natal menjadikan natal sebagai momentum yang begitu sacral bagi mereka. Nampak kucuran air mata pun tak bisa terelakkan bagi sebagian dari mereka manakala doa-doa yang mereka panjatkan untuk kedamaian bangsa dan Negara terutama bagi Propinsi Papua khususnya daerah mereka Puncak Jaya.
Selain daripada itu, mereka juga cukup terharu oleh karena kegiatan perayaan natal bersama yang rutin dilaksanakan setiap tahun pada hari Natal dapat terlaksana walau hanya dengan upaya swadaya diantara mereka. Padahal, ditahun-tahun sebelumnya pelaksanaan tersebut mendapat bantuan dari pemerintah daerah kabupaten Puncak jaya. Lagi-lagi kebersamaan menjadi kunci kesuksesan mereka.
Ketua Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Jaya, Endy Wali yang ditemui Bintang Papua disela-sela pelaksanaan natal bersama mengatakan bahwa makna natal bagi mereka adalah kebersamaan.
“Makna natal bagi mahasiswa puncak jaya pada khususnya dan pada umumnya bagi mahasiswa Papua adalah untuk mewujudkan rasa kebersamaan diantara mahasiswa puncak jaya dengan mahasiswa yang lain bahkan dengan seluruh muspida Kota Makassar guna meningkatkan persaudaraan antar sesama”jelasnya.
Katanya lagi, dengan kebersamaan maka terciptalah persaudaraan dan kedamaian serta keadilan bagi sesamanya. Kebersamaan itu menjadi sebuah kekuatan bagi mereka dalam menempuh pendidikan di negeri orang. Artinya, rasa saling bantu diantara mereka tidak pernah lepas.
“Contohnya, seperti kemarin ada rekan mahasiswa dari Tolikara yang tidak punya tempat tinggal setelah kontrakan rumahnya telah habis sementara dia harus melaksanakan wisuda. Melihat persoalan tersebut, kami secara spontan memberikan bantuan kepada rekan kami dengan memberikan bantuan berupa tempat tinggal dan sedikit uang untuk pelaksanaan wisudanya,”tutur.
Dari perayaan natal tersebut dirinya berharap keharmonisan diantara mereka terus terjalin. Dengan terwujudnya kebersamaan adalah aplikasi dari ibadahi takut akan Tuhan. Terlepas daripada itu, mereka juga sangat berharap di tahun-tahun mendatang pihak pemerintah daerah Puncak Jaya lebih responsive terhadap keinginan mereka. (Selesai)

Tidak ada komentar: