Jumat, Desember 28, 2007

NEWS : PERSIPURA 2 vs 0 PERSIBOM

Persipura tak Terbendung


Kemarin Bekuk Persibom 2-0 di Mandala


JAYAPURA – Laju tim mutiara hitam-julukan Persipura menuju delapan besar semakin tak terbendung, khusus untuk group II (wilayah timur) dari empat tiket yang disiapkan, Persipura masih belum tergoyahkan sebagai kandidat pemegang juara group neraka ini. Buktinya, dalam laga ke-33 kemarin, pasukan Raja Isa-Mettu Dwaramuri-Jarot Supriadi itu sukses menggulung ambisi Persibom dengan skor telak 2-0. Ya, kebuntuan gol Persipura saat menjamu Persibom Bolaang Mongondouw dalam lanjutan Liga Djarum Indonesia XIII tahun 2007 Kamis (27/12) petang kemarin di stadion Mandala baru bisa terpecahkan pada menit ke-61 babak kedua. Bahkan, yang datang menjadi pemecah kebuntuan itu adalah sang jenderal muda Imanuel Wanggai lalu disusul pada massa injure time sang kapten Eduard Ivakdalam sekaligus memperbesar kemenangan timnya atas Persibom menjadi 2-0 lewat titik penalty. Dengan kemenangan kemarin, tahta klasemen Persipura di wilayah timur semakin kokoh dengan point 61 yang sudah susah dikejar Persiwa, Deltras,PSM maupun Arema dan Persiter.
Dari jalannya pertandingan, Persipura sebenarnya sempat kesulitan sejak kick off babak pertama ditiup wasit Jumadi Effendi. Determinasi serangan yang dibangun secara frontal tak satupun membuahkan hasil. Memang, Ernest Jeremiah sempat mencetak gol pada menit 4” babak pertama, tapi, gol tersebut dianulir wasit lantaran lebih dulu terjadi pelanggaran. Usai peluang itu, sama sekali ciri khas serangan yang berbuah gol dari pasukan merah hitam ini tak satupun berbuah hasil.
Sebaliknya, Persibom yang dibesut mantan pelatih Timnas U-16 tahun Iwan Setiawan justru mampu tampil tenang dengan mengajak Persipura bermain sedikit mengarah kasar. Anak-anak kota Jayapura ini sempat terpancing, mulai dari Jack Komboy, Heru Nerly hingga Imanuel Wanggai tak jarang harus beradu argumen dengan pemain lawan. Beruntung tak berujung konflik. Disepanjang babak pertama ini serangan yang dibangun skuad Persipura gagal semuanya, bahkan, penjaga gawang kawakan Persibom, Listianto Raharjo mampu mengantisispasi semua serangan anak-anak Persipura ini.
Hingga turun minum, skor 0-0 tetap bertahan. Pada babak kedua Persibom memiliki tiga kesempatan mencetak gol melalui strikernya Ilham Hasan dan Arnaldo, beruntung Jandri Pitoy cukup tenang dan mampu menyelamatkan peluang itu, tak heran detak jantung pendukung tuan rumah sempat tersentak melihat aksi Ilham Hasan yang liar dan cepat. Assisten Pelatih Persipura Raja Isa mulai merubah strategi permainan pasukannya, jika dibabak pertama timnya lebih cenderung mengikuti irama permainan lawan, sebaliknya dibabak kedua dia lebih mengarahkan Edu Ivakdalam cs untuk bagaimana tampil tetap pada karakter sendiri. Masuknya David da Rocha menggantikan Bachtiar pada posisi gelandang, adalah keputusan yang tepat dari seorang Raja Isa, terbukti, David yang selama ini diparkir karena cedera, mampu bermain optimal dengan menjalankan tugas dan fungsinya secara baik. Alur serangan yang dibangunpun lebih bervariasi, supplay bola legium asing asal Brasil itu sukses membuat lini pertahanan Persibom yang digalang Antonio Claudio cs kalang kabut.
Akhirnya, umpan mendatar yang matang dari Ernest Jeremiah pada menit 61” mampu dilanjutkan Imanuel Wanggai dengan sempurna, jala gawang Listianto pun bergetar, gemuruh stadion Mandala pun bergema, skor pun berubah menjadi 1-0. Unggul satu gol, Persipura seperti menemukan benar karakter bermain mereka sesungguhnya, silih berganti serangan yang mereka lancarkan untuk menembus barikade Persibom. Lagi-lagi, Ernest Jeremiah membuat assist terciptanya gol kedua, skill individu yang diperagakan pemain asing asal Nigeria itu dihadap dua back lawan, wasit melihat itu sebagai pelanggaran, sontak titik penalty langsung ditunjuknya. Kapten Eduard Ivakdalam sukses menggetarkan jala gawang lawan hingga kedudukan menjadi 2-0 pada menit 89” atau satu menit menjelang bubaran. Assisten Pelatih Persipura, Raja Isa saat diminta komentarnya soal pertandingan, dengan tegas dia mengaku kalau apapun yang terjadi dilapangan sudah dilupakan, yang terpenting bagaimana timnya mampu mendulang point penuh didepan publik sendiri.
“Saya kira ini permainan tim, semua pemain punya perjuangan yang sama, dibabak pertama kami kesulitan karena ikut ritme bermain lawan, sementara variasi tempo serangan justru tetap monoton. Nanti dibabak kedua baru ada perubahan. Intinya, anak-anak sudah main maksimal, saya pun puas dengan hasil ini, apa yang sudah terlanjur mereka lakukan intinya kami menang,” tegas Raja, saat dikonfirmasi Bintang Papua semalam. (gol)

Tidak ada komentar: